![]()  | 
| pesawat Qatar dilihat dari kamera di layar entertaiment, foto pribadi | 
            
Siapa sih umat muslim yang tidak merindukan datang ke Baitullah untuk melaksanan ibadah umrah serta ke Masjid Nabawi untuk
ziarah ke makam Rasulullah. Demikian juga diriku, di usia yang semakin menua
kerinduan itu semakin besar takut kalau sampai ajal datang dan belum kesampaian
untuk mengunjungi tempat tersuci bagi umat muslim, tempat mustajabnya segala doa untuk terkabulkan.
Serta menziarahi makam nabi yang paling agung, Muhammad  SAW.
Untuk mendaftar haji pun mungkin terlambat mengingat
usia dan antrian yang mencapai 30 tahun, sedangkan haji adalah ibadah fisik
yang sebaiknya dilalukan saat masih muda, masih baik kesehatannya. Entah kenapa
dulu aku tiada kemampuan sehingga untuk mendaftar pun terundur-undur terus. Ibadah umrah menjadi sedikit pengganti kecewa, walaupun secara
kewajiban ibadah haji tidak bisa diganti dengan umrah.
Bayangan untuk bisa segera datang ke Baitullah, aku
tulis di akun Kompasiana saat Kompasiana ada program Ramadan Bercerita, yaitu
event menulis setiap hari selama bulan Ramadan dengan tema berbeda-beda yang
sudah ditentukan oleh pihak Kompasiana. Salah satu mistery topic dari event
tersebut adalah menulis soal Qatar Airways, salah satu maskapai penerbangan
dari Qatar yang biasa digunakan untuk perjalanan umrah warga Indonesia.
Artikelku yang berjudul : “ Umroh Mandiri, SambilKeliling Turki Bersama Qatar Airways, Impianku Semoga terwujud,”  aku tulis pada tanggal 23 Maret 2025 jam
23.48, ternyata saat itu malam ganjil di akhir bulan Ramadan. Allah Ta’ala
mendengar doaku yang aku tulis menjadi sebuah artikel, dan Alhamdulillah 5-17
Oktober 2025 doaku terkabul, aku datang memenuhi panggilan-Nya ke
Baitullah dan Madinah. Dengan menggunakan pesawat Qatar Airways yang
mengantarkanku dari Jakarta ke Doha, Qatar, dan dari Doha ke Jeddah.
Umrah
Bersama SBU (Semua Bisa Umroh)  
![]()  | 
| sebelum berangkat masih di terminal 3 Soetta, dokpri | 
SBU adalah semacam biro umroh online yang menawarkan
paket-paket umrah murah melalui program Umat (Umrah Hemat), SBU yang diketuai
oleh Mbak Evie yang tinggal di malang aktif membentuk komunitas SBU di
Telegram, juga mesosialisasikan program-programnya melalui Instagram , Tiktok
dan You Tube. SBU bukan hanya sekedar biro umroh biasa karena di SBU juga
sering diselenggarakan belajar persiapan umrah dan haji serta kajian-kajian
yang menyangkut urah dan haji. Jadi sebelum berangkat ke Baitullah jamaah SBU
sudah dibekali ilmu tata cara, hukum-hukum umrah dan haji dalam Al-Qur’an dan
hadist, serta hal-hal kecil yang dapan menunjang kekhusukan kita dalam beribah
nantinya.
Sesuai dengan moto SBU ingin semua kalangan bisa
datang ke Baitullah, oleh sebab itu SBU menyelenggarakan paket umrah hemat atau
UMAT , sampai aku berangkat kemarin SBU telah memberangkatkan 23 paket Umat,
belum paket –paket umrah lain yang umrah sekaligus wisata ke berbagai negara
maupun paket umrah eksklusif.
![]()  | 
| tausiyah oleh ustadz dari SBU, dokpri | 
Walaupun menggunakan paket hemat, SBU tetap
mementingkan kenyamanan jama’ah sehingga bisa beribadah dengan baik,  tim
SBU baik di titik kumpul,  maupun setelah sampai di Arab Saudi melayani dan membimbing jama’ahnya dengan baik. Ustadz pendamping atau muntowif  yang membimbing jamaa’ah selama
beribadah juga sudah benar-benar ahli di bidangnya  membimbing sesuai aturan Al-Qur’an dan
hadist.
Sebenarnya sudah lama saya mengenal SBU lewat live streming TikTok , Instragram, sampai masuk di grup yang ada di Telegram. Saya selalu memantau bila ada pengumuman dari SBU , baik itu diluncurkannya paket-paket umrah maupun kajian -kajian. Hingga akhirnya saya mantap membuat pasport dulu, sehingga sewaktu-waktu diluncurkan paket umrah yang sesuai bisa langsung mendaftar. Karena syarat mendaftar harus sudah punya pasport terlebih dahulu.
Bulan Mei 2025 SBU meuncurkan paket UMAT 23 yang speeknya sesuai dengan yang aku kehendaki, yaitu umrah 12 hari dan pemberangkatan dari Jakarta. Syarat mendaftar juga mudah cukup WA admin dengan menyertakan fotokopi pasport, setelah dikonfirmasi kita harus segera mentranfer uang untuk pembelian tiket pesawat, dua hari setelah pembayaran tiket online pun dikirim. Dari sana kita tahu kapan kita berangkat dan pulang, serta maskapai apa yang hendak kita gunakan. Walaupun pemberangkatan masih beberapa bulan lagi, tetapi sudah ada kejelasan kapan akan berangkatnya.
Selama masa tunggu kita dikirim video-video Sekolah Umroh yang pernah diselenggarakan oleh SBU secara online dengan 12 kali pertemuan. Dari video tersebut kita bisa belajar sendiri tata cara- doa-doa selama safar dan umrah. Termasuk barang-barang apa saja yang harus dibawa dan di koper mana kita menempatkan, berapa baju/gamis serta kelengkapannya yang harus dibawa selama safar 12 hari. Bahkan sampai cara peking perharinya, agar selama di sana tidak membuang waktu buat milih-milih baju/gamis kembali.
Sebulan sebelum pemberangkatan kita mulai pelunasan pembayaran, vaksin mingitis dan polio, saya sendiri melakukan vaksin 2 minggu sebelum berangkat, karena kebetulan saya sedang flu berat sampai sehat kembali, akhirya selain minginitis dan polio saya menambah vaksin influensa agar tidak terkena flu lagi yang bisa mengganggu ibadah dengan jadwal yang cukup padat.
Seminggu sebelum berangkat semua keperluan yang harus dibawa sudah mulai aku peking, seperti : kabel colokan listrik kaki tiga, powerbank, perlekapan mandi, dan lain -lain.
Tiga hari sebelum berangkat ada manasik online, serta kita diminta membuat list doa yang menjadi rencana hidup baik di dunia mau akherat, yang akan kita panjatkan selama di tempat Madinah dan Mekah, terutama di termpat-tempat mustajab. Karena banyak yang jadi ngebleng kalau kita tidak mempersiapkan list doa kita, walaupun di sana tidak dibaca namun setidaknya kita ingat apa yang pernah kita tulis.
Saat
Keberangkatan di Titik Kumpul   
Waktu keberangkatan yang ditunggu-tunggu pun tiba,
tanggal 5 Oktober jam 21.00 wib kita sudah harus kumpul di titik kumpul, yaitu
di Terminal 3 Bandara Soetta  Jakarta. 
Aku sendiri berangkat dari Kudus, hari Minggu tanggal 5
Oktober 2025 jam 10.00 pagi ( takut ada macet diperjaanan jadi berangkat lebih
pagi) sudah berangkat dari rumah dengan diantar adik, kakak dan keponakan
menuju ke Bandara A. Yani Semarang untuk terbang ke Jakarta menggunakan pesawat
Garuda  menuju bandara Soetta Jakarta
yang menjadi titik kumpul. Di sini tiket pesawat Semarang- Jakarta menjadi tanggungan sendiri ya, terserah kita mau naik apa ke titik kumpul di Soetta.
Pertimbangan saya naik pesawat Garuda karena Garuda di Soetta juga menggunakan terminal 3 , jadi saya tidak perlu repot-repot pindah terminal dengan 2 koper bawaan yang lumayan berattt..
![]()  | 
| bertemu teman di titik kumpul | 
Diriku yang belum pernah menginjak bandara Soetta  dibantu kakak yang tinggal di Jakarta untuk sampai
di titik kumpul, karena pesawat Garuda yang aku tumpangi mendarat di terminal 3
juga jadi tidak begitu sulit untuk mencapai titik kumpul di terminal
keberangkatan Internasional yang juga ada di terminal 3,  kita tinggal naik
eskalator/ lift ke lantai 3 dan berjalan mencari titik kumpul yang telah
disepakati. Mudah ternyata tidak sesulit perkiraanku sebelumnya. 
Jam 7 malam teman-teman dari berbagai daerah mulai
berdatangan, kalau aku sendiri jam 6 kurang sudah berada di titik kumpul serta melaksanakan salat mahgrib dan Ishak di mushola bandara. Teman-teman yang berangkat bersama keluarga ada dari
Yogyakarta dan Lampung, sedang yang lain merupakan suami istri, ada yang dari
Semarang dan seorang kakak yang ditunjuk sebagai TL berasal dari Kendari
Sulawesi, kami semua ada 12 orang akan menggunakan Qatar Airways  dengan transit di Doha terlebih dahulu.
Sedang 4 orang lainnya akan berangkat besok paginya dengan menggunakan pesawat
Saudia tanpa transit.
Sebelum berangkat kita dibagikan makan malam
terlebih dahulu, kemudian segera cek in dan melalui proses imigrasi yang cukup
panjang dan pemerikasaan yang ketat, oh iya kita juga tak bisa bawa air minum,
jadi semua botol minum dikosongkan atau dibuang terlebih dahulu. Ada hal yang
aku ingat, karena air minum dibuang dan kita masih menunggu di ruang
keberangkatan agak lama jadilah aku beli minum botolan di outlet yang ada di
ruang keberangkatan, harga air mineral botol kecil seharga Rp20.000,- eh
ternyata disana disediakan macam kran air minum juga, dan tak lama ketika akan
masuk pesawat kembali air minum harus dibuang lagi, jadilah air mineralku
seharga 20.000 yang baru aku minum  seteguk kebuang lagi. Hahaha..
Masuk
Pesawat Qatar Airways
Pukul 00.10 WIB kita sudah proses masuk pesawat,
dengan dibagi per zona untuk memudahkan sampai ke tempat duduk yang sesuai
dengan tiket. Ternyata kami duduknya tidak bersebelahan juga, jadi aku terpisah
dari teman-teman. Aku mendapat tempat duduk di dekat jendela dan sayap pesawat
namun masih bisa melihat pemandangan di luar, di sebelah merupakan pasangan
romantis yang mungkin dari Eropa  atau
Turki karena bahasanya yang kurang aku mengerti jadi kami pakai bahasa tubuh
bila aku butuh keluar ke toilet atau lainnya, dia ramah juga sih.
Memasuki pesawat  kami disambut pramugari yang cantik dan ramah ada dan mengarahkan dimana kita akan duduk sesuai yang tertera di tiket,
serta membantu menaikkan koper kabin di kabin yang ada di atas tempat duduk.
Sampai di tempat duduk sudah ada  selimut,  bantal, earphone, serta pouch yang berisi penutup
mata, spon penutup telinga, sikat gigi dan odol kecil, serta kaos kaki yang
akan membuat kita bisa tidur dengan nyaman.
Di depan empat duduk masing-masing juga ada layar
entertaiment yang bisa kita gunakan untuk melihat posisi pesawat melalui kamera
bawah, atas, maupun 3 demensi, sehingga kita akan tahu daerah mana saja yang
akan dilintasi oleh pesawat yang kita tumpangi . Ada banyak menu di layar,
selain melihat posisi pesawat kita bisa menonton film, murotal Al-Qur’an,
bermain game, maupun menjelajahi destinasi wisata negera Qatar.
Jam 00.30 pesawat mulai take off  Doa Safar aku lantunkan lanjut doa dan dzikir karena  do'a orang yang sedang safar Insyaalha terkabul,  mohon  selamat sampai tujuan, karena kita akan terbang selama 9 jam dan lancar dalam beribadah di tanah suci.
Tak lama kemudian mataku mulai mengantuk berat
setelah seharian melakukan perjalanan mulai dari Kudus, jam 10 pagi  sampai saat itu belum pernah  terlelap mata ini. Sejenak
tidur setelah jendela pesawat hanya nampak gelap dengan  pijaran cahaya merah dari
ujung sayap pesawat.
Belum sejam tidur aku dibangunkan pramugari dan cewek yang
duduk di bangku sebelah, pramugari menawari menu untuk makan malam rupanya.
Karena setengah ngantuk dan kurang mengerti bahasanya aku asal milih saja ( yang
penting ada chikennya, hahaha..)
Makanan khas Timur Tengah, salat dan buah
dihidangkan dengan jus mangga yang aku pilih, serta sebotol kecil air mineral,
setelah makan dan segera dibereskan kembali oleh pramugari aku mau melanjutkan
tidur tapi pingin ke toilet dulu. Ternyata di Qatar Airways ada banyak toilet
juga, yang bersih dan tissu-tissunya yang lengkap. 
Tata Cara Menggunakan Toilet di Pesawat
Untuk melihat apakah toilet kosong ada orang di
dalamnya, cukup di lihat tanda di pintunya bila ada tanda hijau berarti kita
bisa masuk, bila tandanya merah berarti di dalam ada orangnya. Setelah kita
masuk segera tutup pintu dan geser pengunci pintu sehingga lampu akan menyala
dan tanda di luar pintu juga akan menjadi merah pertanda ada orang di dalam. Kita
harus hemat air dan pergunakan tissu, setelah dipakai buang tissu pada
tempatnya. Setelah selesai buka pintu dengan mengeser pengait kembali.
Kembali ke tempat duduk, aku pun langsung tertidur
kembali. Sampai berjam-jam kemudian aku kembali dibangunkan, ternyata pesawat
sudah terbang selama 7 jam. Pramugari kembali menawarkan menu sarapan pagi,
aku  lihat di jendela pesawat semburat
langit mulai nampak dan di kejauhan gemerlam lampu sebuah kota mulai tampak  bersinar.
Untuk menu sarapan aku pilih nasi biryani  dengan taburan ayam dan sosis bakar, kudapan  semacam bubur ketan susu keju, roti keju,  minuman hangat dan juga sebotol air mineral ,
Lumayan ntuk menambah tenaga agar  idak
ngantuk lagi, karena tak lama lagi pertanda kita akan sampai di Bandara Hamad
Doha Qatar. Di Luar lampu-lampu kota Doha mulai tampak jelas, keindahan negeri
yang kaya akan minyak bumi mulai bisa kita lihat.
![]()  | 
| foto bersama Teddy Bear Ikon Hamad Airport, dokpri | 
Jam 04.44 waktu Doha pesawat mendarat di Hamad
Airport, kita segera turun dan jalan sebentar kemudian naik kereta bandara ke Terminal
1 atau bagian depan bandara, di sana ada boneka beruang berwarna kuning yang
cukup besar dengan lampu di kepalanya. Boneka ini mejadi ikon dari Hamad
Airport, kami sempat berfoto-foto di sana sebentar. Rupanya bukan hanya kita
banyak pengunjung yang bergantian berfoto di bawah boneka.
Untuk Selanjutnya akan saya tulis di bagian 2 ya...






Ikut bahagia nih baca postingan ini, mbak. Untuk urusan paspor dan visa umrahnya apakah akan ditulis juga di postingan berikutnya? Pengin juga nih umrah terjangkau gini mbak.
BalasHapusMasyaAllah tabarakallah.. Senang sekali membaca pengalaman mba ini dan tak sabar menunggu tulisan berikutnya ttg perjalanan umrah mandiri ini. Terimakasih sharingnya, mba..
BalasHapusSeneng sekali baca artikel pengalaman umrahnya bu. Semoga Allah mampukan kami untuk mengunjungi Baitullah. Aamiin.
BalasHapusBenar. Ibadah haji memang bukan hanya soal kemampuan secara finansial doang. Tapi, kemampuan fisik juga.
BalasHapusDi tengah masa tunggu ibadah haji yang hingga 30 tahun memang agak nggak mungkin bila mendaftar di usia 30 tahunan kayak aku.
Mungkin kita harus berpuas hati dengan ibadah umroh. Tapi, nggak ada yang nggak mungkin sih sama Allah. Bismillah.
Seenggaknya, mari berniat yang baik. Biar Allah yang bukakan jalan untuk setiap usaha yang kita lakukan.
Allahumma Baarik! Selamat bu Sri, semoga Allah sehatkan selalu agar bisa umroh kembali di lain waktu ya buuuu
BalasHapusMasya Allah, ikut bahagia bacanya Bu, ternyata impian naik Qatar Airways tercapai.. biayanya sekitar berapa ya untuk umrah ini Bu?
BalasHapusSenangnya bisa umroh dengan grup nya mbak Evie, aku ngikutin di Instagram dan YouTube nya SBU, Mbak. Aku berdoa pengen bisa umroh bersama SBU, tapi belum terwujud. Aku tunggu part keduanya ya mbak Sri. Penasaran dengan pengalaman umroh mbak Sri dan SBU
BalasHapusMasyaAllah Mbaa, bacanya seneng banget hati ikut berbunga-bunga dan terharu ada cerita umroh seperti ini, memang Allah SWT selalu punya banyak cara yg tidak diduga ya Mbaa
BalasHapusMasya Allaah bacanya bikin merinding, semoga malam ini doaku juga terdengar dan bisa ke tanah suci sesegera mungkin.. ya Allah, kadang mikir bisa ngga ya kesana, tapi rejeki kan ngga ada yang tau ya mbaa..
BalasHapus