Adab Maaf dan Memaafkan Dalam Islam

Posting Komentar

 

 

illustrasi dari Canva

Islam mengajarkan kita untuk memaafkan kesalahan orang lain sebagai suatu akhlak yang mulia, yang harus ditanamkan pada  diri setiap muslim. Banyak dalil dalam Al-Qur’an maupun hadist yang mengajarkan tentang memaafkan kesalahan orang lain yang bisa menjadi pedoman bagi umat muslim.

Sikap pemaaf ini sendiri dicontohkan oleh Rasulullah SAW semasa hidup. Seperti dikisahkan oleh istri Rasulullah SAW, Aisyah, tentang ahlak Rasulullah SAW, beliau mengisahkan :

“ Beliau tidak pernah berbuat jahat, tidak berbuat keji, tidak meludah di tempat keramaian, dan tidak membalas kejelekan dengan kejelekan. Melainkan beliau selalu memaafkan dan memaklumi kesalahan orang lain,” (HR Ibnu Hibban).

Di dalam Al-Qur’an surat Al A’raf ayat  199, yang artinya :

“ Jadilah pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang makruf, serta jangan pedulikan orang-orang yang bodoh,”

Di surat lain, As-Syuro ayat 40, Allah Azzawajala berfirman : “Dan balaslah suatu kejahatan yang setimpal, tetapi barang siapa memaafkan dan berbuat baik (kepada orang yang berbuat jahat tersebut) maka pahalanya dari Allah”.

Jadi jangan ragu lagi buat memaafkan kesalahan orang lain, karena memafkan memiliki banyak keutamaan, diantaranya akan menambah kemuliaan seseorang. Bila memaakan seseorang maka, Allah akan memuliakan kita. Seperti yang riwayatkan dalam sebuah hadis riwayat Abu Hurairah, “ Tidaklah seseorang memaakan kecuali Allah akan menambah kemuliannya” ( HR. Muslim).

Memaafkan akan mengurangi beban pikiran dan stres , mengurangi perasaan negatif dan membantu mengidentifikasi makna dan tujuan hidup seseorang. Karena memakan tidak hanya bermanfaat pada diri sendiri namun juga orang yang bersalah.

Dari uraian tersebut di atas maka, kita bisa menyimpulkan bahwa memaafkan itu sangat penting bagi kita, bila kita telah memaafkan biarlah urusan yang lain Allah yang akan mengatur, toh Allah Maha Adil, Maha menghitung. Tak ada perbuatan baik walaupun sebesar biji jarah yang luput dari perhitungan-Nya, walaupun itu ada di dalam hati sekalipun. Dan tidak ada perbuatan jelek seseorang yang akan luput dari perhitungan Allah. Jadi kita tak perlu lagi untuk memaafkan kesalahan orang lain.

Karena manusia memang tempatnya salah, untuk itu kita harus selalu belajar agar tidak mengulangi suatu kesalahan.

Bila kita sendiri yang berbuat salah, zalim dan dusta, segeralah meminta maaf pada manusia yang hatinya telah kita lukai dengan perbuatan kita. Jangan menunda atau bahkan menungu lebaran tiba, segera minta maaf. Karena Allah Azzawajjala tidak akan mengampuni dosa kita terhadap orang lain bila kita belum minta maaf kepada seseorang yang telah kita lukai hatinya maupun fisiknya.

 

Bila kita melakukan kesalahan dengan ketentuan Allah Azzawajalla segeralah untuk bertaubat, jangan ditunda-tunda. Memohon ampunan-Nya setelah itu berjanjilah untuk tidak mengulangi lagi kesalahan tersebut, belajar yang benar agar kita tahu mana yang benar maupun mana yang salah dari perbuatan kita, ibadah kita. Untuk menghapus dosa tersebut alangkah baiknya bila dibarengi dengan bersedekah. Karena bersedekah akan membersihkan jiwa dan raga kita.

Jangan sampai kita menyakiti orang-orang yang seharusnya kita sayangi, kita lindungi dan kita hormati, seperti kepada bapak, ibu, istri, saudara dan anak-anak kita, karena menyakitinya selain akan menimbulkan luka batin juga akan menjadikan seretnya rejeki kita, dan masalah hidup yang bertubi-tubi.

Demikianlah abad untuk maaf memaafkan menurut ajaran agama Islam yang saya yakini , semoga bermanfaat untuk pengingat diri saya sendiri dan yang membaca tulisan saya ini.

Terima kasih, maaf bila ada salah kata dan kalimat yang tak berkenan ya, wahai pembacaku yang budiman..

srisubekti.com
wife ordinary, writer, fiksianer, kompasianer, Content creator

Related Posts

There is no other posts in this category.

Posting Komentar