![]() |
Lansia senam, foto dokpri |
Menginjak usia 60 tahun, saya lebih cenderung banyak
berkumpul dengan teman seumuran atau di atasnya, baik dalam perkumpulan alumni,
senam, pengajian maupun sekedar wisata
kecil-kecilan alias tidak jauh dari tempat tinggal. Dulu saat saya masih kecil
dan muda tak pernah membayangkan kehidupan seperti apa yang akan saya alami
saat memasuki usia 50 tahun, eh ternyata
sekarang usia 50 tahun sudah terlewat hampir 10 tahun
yang lalu. Alhamdulillah...
Bayangan usia tua atau lansia memang jarang terlintas saat muda. Maklum ibu
saya meninggal dengan usia sangat muda dan bapak meninggal belum terlalu tua juga, dengan kondisi
kesehatan yang bagus sampai beberapa minggu sebelum ajal menjemput. Bahkan saat masih kecil saya membanyangkan usia 50-60 itu renta, tua dan papa , seperti nenek-nenek tetangga yang hanya bisa memutar susur di mulutnya, sambil menumbuk sirih di potongan tanduk yang khusus digunakan menumbuk sirih, karena gigi nenek yang sudah ompong. Uuuuupppsss....
Manusia mendapat julukan
lansia bila sudah berumur 60 tahun lebih. Badan Pusat Statistik (BPS) telah
mengelompokan lansia menjadi tiga kelompok umur.
- Ø Lansia muda, yaitu kelompok umur 60-69 tahun
- Ø Lansia madya, yaitu kelompok umur 70-79 tahun
- Ø Lansia tua, yaitu kelompok umur 80 tahun ke atas.
Sedangkan World Health Organization (WHO) Membagi kelompok
usia lansia menjadi empat , yaitu :
- Ø Usia pertengahan (middle age) untuk kelompok usia 45- 59 tahun
- Ø Lanjut usia (elderly) untuk kelompok usia 60-74 tahun
- Ø Lanjut usia tua (old) untuk kelompok usia 75-90 tahun
- Ø Usia sangat tua ( very old) untuk mereka yang di atas usia 90 tahun.
Sedangkan patokan untuk mendapat manfaat dan hak istimewa
sebagai warga senior dimulai pada usia 65 tahun.
Lansia Sadar Kesehatan
Beberapa tahun yang lalu saat Covid-19 melanda, kami sekitar
10-12 orang tua/ lansia mengadakan senam sekalian berjemur bareng di halaman rumah sebelah dengan senam Tera yang dirasa cocok untuk
lansia. Karena gerakan-gerakannya yang mudah tidak terlalu banyak
jingkrak-jingkrak seperti erobik, juga ada gerakan khusus untuk memperbaiki pernapasan, persendian, asam urat dan
kolesterol seperti penyakit yang sering
dialami para lansia pada umumnya.
Kemenkes telah mengupayakan kesehatan lanjut usia sejak seseorang berusia 60 (enam puluh)
tahun, agar bisa hidup sehat,
berkualitas dan produktif sesuai kodrat kemanusiaannya.
Upaya kesehatan meliputi
fasilitasi lansia untuk menjaga kebersihan diri, mengkonsumsi gizi
seimbang, melakukan aktivitas fisik secara rutin, memiliki kehidupan sosial,
memiliki sesempatan berkarya, serta memiliki lingkungan yang ramah untuk lanjut
usia, screning dan cek kesehatan secara berkala baik di faskes maupun Posyandu Lansia.
Sadar kesehatan yang dilakukan oleh kelompok lanjut usia dalam kelompok senam kami yang semakin hari
bertambah banyak anggotanya dari yang awalnya hanya 12-15 orang , saat ini anggotanya berkembang
menjadi lebih dari 70 orang dari kelompok umur 50-75 tahun. Senam yang dilakukan antara pukul 06.00 -06.30 ini bukan menjadi halangan bagi para lansia untuk datang pagi-pagi. Bahkan kelompok atau sasana senam tera untuk
usia lanjut ini terus berkembang dengan
bermunculan sasana-sasana baru, baik yang diselenggarakan oleh faskes pertama,
bank tempat para lansia mengambil uang pensiun sampai kelompok-kelompok
pensiunan ASN di Kudus.
Saya senang melihat antusias para eyang ini untuk tetap
sehat, selain senam rata-rata secara rutin melakukan screning untuk deteksi
dini suatu penyakit, cek darah untuk mengukur kadar gula darah, kolesterol ,
asam urat dan tensi rutin dengan bantuan
dari faskes atau lembaga yang menyelenggarakan senam.
Untuk menjaga kesehatan mental dan rohani, anggota kelompok senam ini juga sering
mengikuti pengajian keagamaan di
lingkungan tinggal maupun kelompok kajian, diselenggarakan pula wisata kecil-kecilan yang murah meriah untuk mendatangi lokasi wisata di sekitar Kudus. Dengan begitu para anggota tidak jenuh dan semakin bersemangat
untuk hidup bahagia, terhindar dari
depresi dan merasa sendiri. Karena
memasuki usia pensiun bukanlah akhir dari kehidupan.
Indonesia Dalam Fase Ageing Population
Indonesia saat ini memasuki fase ageing population, yang artinya proposi penduduk lanjut
usia semakin meningkat. Berdasarkan
Sensus Penduduk tahun 2023, hampir 12
persen atau 29 juta penduduk Indonesia memasuki kategori usia lanjut. Jumlah
lansia ini akan terus meningkat hingga tahun 2045, diperkirakan ada 20 persen atau 50
juta jiwa lansia di tahun 2045.
Itu artinya Usia Harapan Hidup (UHH) di Indonesia semakin meningkat, yaitu 71,5
tahun sedangkan Usia Harapan Hidup
Sehat baru mencapai 62,7 tahun ( data
Litbangkes 2017). Artinya ada kesenjangan 8,8 tahun lansia hidup tidak sehat.
Karena semakin bertambah usia berbagai macam penyakit bisa datang, seperti
hipertensi, DM, stroke, serta gangguan mental dan kejiwaan, hal ini lah yang perlu ditangani dan dicegah sejak dini agar saatnya nanti lansia bisa tetap sehat dan mandiri.
Pemerintah telah mengupayakan dan menfasilitasi agar lansia
bisa tetap sehat dan mandiri, dengan berbagai layanan kesehetan dan screning untuk mendeteksi penyakit secara dini. Bila di keluarga terdapat lansia diharapkan kepedulian
anggota keluarga yang lain untuk memberi ruang bagi lansia agar bisa tetap bahagia. Tentu syarat bahagia bagi lansia adalah sehat
secara fisik dan mental.
Lansia tetap melakukan aktivitas fisik rutin bisa dilakukan dengan olahraga
agar tetap bugar dan otot menjadi lebih berbobot dibanding dengan lansia yang
hanya duduk-duduk dan berbaring saja. Bahkan lansia bisa tetap melakukan
kegiatan rumah tangga asal tidak membahayakan fisiknya yang sudah rapuh. Jadi jangan heran bila ada ibu-ibu yang sudah
sepuh tetap berjualan meski secara materi putra-putrinya sudah mencukupi. Beliau butuh bergerak tanpa gerak badan akan kaku-kaku dan
berbagai macam penyakit pun menghampiri, jadi bukan soal rupiah lagi yang
diinginkan ada juga faktor kebermanfaatan bagi orang lain, dan bisa
berinteraksi dengan banyak orang itu sudah mendatangkan kebahagiaan bagi
lansia.
Jadi menurut pendapat saya lansia jaman sekarang lebih
sehat, bahagia dan mandiri dan semua itu dari hasil kesadaran diri sendiri,
yang membuat lansia makin bahagia dan
sehat. Tambahan lagi buat saya (yang sudah memasuki usia jelang lansia) untuk bisa lebih rutin menulis agar terhindar
dari pikun dan malas berpikir.
Artikel ini adalah bagian dari latihan komunitas LFI supported by BRI
Posting Komentar
Posting Komentar