Forum Komunikasi Masyarakat Kudus se Jabodetabek dan Alumni SMA Kudus 84 Peduli Banjir di Kudus

13 komentar


 

Tim baksos tiba di dapur umum  foto:dokpri

Hari Sabtu tanggal 30 Januari 2021 Kota Kudus telah diguyur hujan yang lumayan deras selama beberapa hari tanpa jeda. Demikian juga daerah lereng Gunung Muria, sehingga air sungai yang berhulu dari gunung mendapat kiriman air yang melimpah. Beberapa desa yang berbatasan dengan tanggul sungai selalu waspada, agar tanggul jangan sampai jebol karena tak kuat menahan arus air yang deras.

Sore itu saya melihat postingan teman yang juga seorang relawan BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana)  tentang masyarakat desa Medini Undaan Kudus yang sedang kerjabakti memperbaiki tanggul sungai Wulan yang melintas di desa Medini, lalu saya menginfokan apa yang saya dapet di WAG khusus teman-teman Kudus 84 yang aktif melakukan baksos di lapangan. Alhamdulillah info direspon dengan baik oleh Pak Ketua Arief Adrianto dan juga koordinator baksos Kudus 84, Twoliex Yulianto Nugroho.  Malam itu juga diputuskan agar kami bisa ikut berpartisipasi pada masyarakat desa Medini yang tengah bekerja bakti. Saya pun segera mengontak teman relawan BNPB Mas Thoni Pedrosa untuk menanyakan apa sekiranya yang bisa kami bantu. Dan Mas Thoni menginfokan : “ Dikirim makanan siap saji saja, Bu. Disini ada 300 orang yang sedang bekerja bakti, silakan dikirim makanan terserah aja seadanya.”

baksos tengah malam mengantar makan untuk yang sedang kerjabakti


Padahal waktu sudah menunjukkan pukul 22.00 malam dan hujan belum juga reda. Syukurlah  salah seorang tim baksos kami , yaitu Mbak Isnaeni bersedia untuk mencarikan makanan dan  mengantarkannya ke desa Medini Undaan Kudus yang letaknya lumayan jauh dari pusat kota. Alhamdulillah Mbak Eni dan suaminya berbaik hati bersedia melakukan bakti sosial pada tengah malam yang dingin itu, selain Mbak Eni ada juga Om Annas di grup WAG yang juga bersedia menemani. Jadilah mereka bertiga menjelajah kota Kudus untuk mencari penjual nasi bungkus dan gorengan yang sudah agak sulit didapat secara dadakan karena malam yang telah larut. Akhirnya 50 nasi bungkus, gorengan dan kopi pun bisa didapat dan siap untuk di antar ke desa Medini. Karena waktunya sudah terlalu malam, saya pun mengontak kembali Mas Thoni di lapangan, apakah kerja bakti masih berlangsung karena saat itu waktu sudah menunjukkan jam 23.00 malam.  Jawaban Mas Thoni : “ Masih, Bu..mungkin masih lama selesainya, karena ini baru 3 dam yang dikerjakan padahal semua ada 10 dam,” Jadi tidak sia-sia kalau makanan sampai di medini tetap masih bisa dimakan walau sudah tengah malam. Sampai jam 01.00 dini hari , Alhamdulillah selesai sudah tugas hari itu.

Tanggul Meluap, Karangturi, Setro Kalangan dan Goleng Kembali Kena Imbas

Pagi harinya, hari minggu tanggal 31 Januari 2021 berita tentang tunggul sungai Gelis di Goleng yang beberapa waktu lalu sempat jebol, kembali berseliweran. Kabarnya bukan sebab tanggul jebol lagi, namun air sungai yang melimpah tingginya melebihi batas tanggul sehingga air sungai merembas Dusun Goleng, Karangturi dan Setro Kalangan, dan Banget  Kecamatan Kaliwungu Kudus.

Mbak Prapti, sebagai koordinator lapangan baksos Kudus 84 yang kebetulan bertugas di PMI Kudus pun segera mencari info soal bencana banjir kali ini. Ternyata itu benar, sebagian relawan baik dari PMI, BNPB dan lainnya sudah siap siaga di tempat terdampak bencana.

Kami di grup pun langsung berkoordinasi, siapa saja yang bersedia turun ke lapangan untuk mengantar bantuan. Alhamdulillah ada Mbak Prapti, Mbak Eni , Mbak Ririk dan Mas Annas yang bersedia mengorbankan hari minggunya untuk terjun ke lapangan, untuk memberikan bantuan langsung kepada masyarakat yang terdampak  bencana, rencananya pagi itu kita akan mengirimkan 100 bungkus nasi siap makan, teh cup siap minum dan makanan lainnya.

mau ke desa terdampak naik perahu karet dulu, foto dok. Kudus 84


Untuk sampai ke rumah-rumah penduduk harus melewati jalan yang sudah menjadi lautan air,  maka tim baksos Kudus 84 dibantu oleh relawan dengan menggunakan perahu karet milik BNPB agar bisa ke Dusun Karangturi.

penyerahan nasi bungkus pada wakil masyarakat Karangturi



Hari Senin tanggal 1 Pebruari kami mendapat kabar kalau sebagian masyarakat desa Setro Kalangan sudah mengungsi dan sudah dibuka dapur umum untuk menyediakan makan bagi penduduk yang terdampak banjir, baik yang mengungsi maupun masih bertahan di rumah masing-masing. Posko Dapur Umum didirikan oleh para  relawan di Masjid Al- Islam Kedongdowo, Kaliwungu, Kudus, disana para relawan memasak sendiri untuk kebutuhan 4000 bungkus nasi untuk sekali makan untuk warga Desa Setro kalangan, Karangturi dan Banget.

suasana dapur umum  foto dokpri



Alhamdulillah kami mendapat amanat dari FKMK atau Forum Komunikasi Masyarakat Kudus yang tinggal di Jabodetabek  untuk disampaikan pada korban banjir terdampak.  Pak Ketua Arief Adrianto memberi tugas kepada Mbak Prapti sebagai koordinator lapangan tim baksos Kudus 84 agar segera membelanjakan bahan-bahan mentah untuk di drop di bagian logistik dapur umum yang berlokasi di Masjid Al-Islam Kedungdowo Kaliwungu Kudus.

bahan makanan untuk korban banjir dari FKMK

Bahan makan pokok pun telah dibelanjakan seperti beras 3 kwintal, Mi telur 35 Kg, Telur 4 Krat, Bawang merah 5 Kg, Bawang putih 5 Kg, Wortel 5 Kg, Kopi instan 3 dos, Gula, garam, teh, aneka sayuran dan lain sebagainya, untuk keperluan dapur umum.

beras untuk korban banjir



Tanggal 2 Pebruari 2021 jam 7 pagi kita sepakat untuk berkumpul di rumah Mbak Prapti, barang-barang pun sudah siap diangkut masuk dalam mobil. Kami berlima, yaitu  : Mbak Prapti, Mbak Eni dan suami, saya dan Mas Annas berserta kawan segera meluncur ke posko dapur umum dengan diiringi gerimis yang belum juga reda.

suasana dapur umum 


15 menit perjalanan kami sudah sampai di posko dapur umum Masjid Al- Islam Kedungdowo, Kaliwungu Kudus,  untuk mengantar bahan makanan titipan dari  teman-teman FKMK Jabodetabek. Kami diterima langsung oleh ketua logistik relawan dari PMI  yang sedang berada di sana. Sebagian lagi relawan dari BNPB dan relawan dari berbagai organisasi kemasyarakatan lainnya, sedang memasak dan membungkus makanan untuk makan siang sebanyak 4000 bungkus nasi untuk sekali makan, siang itu.

suasa jalan menuju lokasi banjir, foto dokpri


Posko Masjid Al- Islam Kedungdowo selain dipergunakan sebagai dapur umum, juga dipergunakan sebagai pusat logistik yang akan menyuplai bahan makanan untuk dapur umum lainnya yang didirikan di beberapa titip daerah terdampak bencana.

sempatkan wawancara dengan ketua logistik PMI di dapur umum


Menurut Ipung,  ketua logistik dari PMI kebutuhan logistik di Masjid Al-Islam saat itu hanya bisa cukup untuk kebutuhan masak selama 2 hari saja. Karena mengingat kebutuhan sekali masak diperlukan sekitar 3-4 kwintal beras, jadi sehari butuh 1,2 ton beras. Belum kebutuhan air minum dan lain-lainnya. Kebutuhan makan diberikan kepada penduduk terdampak banjir sekitar 4000 jiwa yang berasal dari  Desa Setro Kalangan, Karangturi, Banget, Tempel. Bagi penduduk yang tidak mau mengungsi makanan tetap diantar oleh para relawan dengan menggunakan perahu karet. Memang banyak alasan untuk penduduk yang tidak mau mengungsi, seperti menunggui hewan ternak dan harta benda mereka yang ada di rumah. Mereka juga bersedih karena sawah yang siap panen diterjang air banjir jadi akan terjadi gagal panen. Selain sawah, area ternak dan ikan juga terseret banjir semua, jadi mereka mash membutuhkan uluran pasca banjir nantinya.

Semoga Pemerintah Daerah dan berbagai pihak mau ikut serta memikirkan dan mencari jalan keluar mereka, bukan hanya saat mengalami kebanjiran namun juga saat pasca banjir nantinya. Dan bantuan yang telah kami kirimkan semoga bisa turut membantu meringankan warga dan juga tim relawan yang telah bertugas siang malam menjaga, memasak dan lain sebagainya di area bencana banjir kota Kudus.

Semoga bencana demi bencana segera berlalu, dan kita  bisa mengambil hikmah dari bencana ini agar lebih bisa mencintai dan merawat bumi yang telah memberi banyak manfaat bagi kelangsungan hidup manusia pun menjaga kita agar tetap hidup tenang di atasnya.

 

Kudus, 4 Februari 2021

 

Salam hangat selalu,

Sri Subekti Astadi

srisubekti.com
wife ordinary, writer, fiksianer, kompasianer, Content creator

Related Posts

13 komentar

  1. Wah senang sekali melihat forum alumni yang punya berbagai kegiatan positif seperti ini bu

    BalasHapus
  2. Sepertinya bukan cuma kudus, Semarang juga terkena banjir ya mba kabarnya? Semoga bukan hanya pemerintah daerah yang terketuk hatinya, tapi juga para pembaca blog ini. Barakallah

    BalasHapus
  3. Wah mbak keren ya alumninya. kompak lagi. Semoga bisa menjadi inspirasi buat yang lainnya ya mbak.

    BalasHapus
  4. Setelah baca berita bahwa Semarang dan sekitarnya banjir, aku jadi teringat Kudus Mbak. Syukurlah masih banyak orang yang peduli seperti Mbak dan teman-teman, semoga Allah membalasnya dengan yang lebih baik ya Mbaak

    BalasHapus
  5. Mba kegiatanmu selalu keren, sehat terus ya. Jadi terpacu untuk jadi bermanfaat untuk sekitar.^^

    BalasHapus
  6. Alumninya sangat aktif dan selalu bikin aktivitas yang bermanfaat. Semoga semuanya sehat selalu ya, amin

    BalasHapus
  7. Tahun ni cukup parah ya banjir di Kudus. Samaan lah sama semarang. Semoga sekarang bantuan sudah tersalurkan semua dan airnya juga segera surut ya

    BalasHapus
  8. Banjirnya cukup parah ya Bu, kebayang gimana nasib warga yang terdampak banjir. Alhamdulillah, grup alumni nya kompak bikin baksos secara simultan. Semoga sehat dan berkah kegiatannya aamiin

    BalasHapus
  9. kegiatan alumninya sangat menginspirasi Bu, saluut. semoga ga ada banjir2 lagi lah ya Kudus Bu 🥺

    BalasHapus
  10. Alhamdulillah, semoga bantuannya berkah dan benar-benar bermanfaat bagi yg membutuhkan. Luar biasa, mbak. Sangat inspiratif

    BalasHapus
  11. Sangat mengispirasi sekali mbak Dinda dengan komunitas masyarakat Kudus. Semoga yang terkena banjir diberikan ketabahan dan semoga banjirnya bisa cepat teratasi. Dan untuk mbak Dinda dan team agar diberikan kesehatan dan barokah selalu. Amiin..

    BalasHapus
  12. Covid 19 belum usai.Bencana demi bencana terus bergulir di negeri ini. Kasian mereka yang terdampak. Syukur, di tengah penderitaan saudaranya, solidaritas anak bangsa yang lain tak pernah pudar. Bantuan sosial dan makanan terus mengalir. Walaupun masih jauh dari kata cukup. Terimakasih ananda Pertiwi.

    BalasHapus
  13. Semoga kita semua selalu dalam lindungan-Nya, semoga pandemi ini juga cepat berlalu.

    BalasHapus

Posting Komentar